Go getters!
In the article, “Why Talent is Overrated,” senior editor at large Geoff Colvin writes: “It is mid-1978, and we are inside the giant Procter&-Gamble headquarters in Cincinnati, looking into a cubicle shared by a pair of 22-year-old men, fresh out of college. Their assignment is to sell Duncan Hines brownie mix, but they spend a lot of their time just rewriting memos. They are clearly smart—one has just graduated from Harvard, the other from Dart-mouth—but that doesn’t distinguish them from a slew of other new hires at P&G.
“What does distinguish them from many of the young go-getters the company takes on each year is that neither man is particularly filled with ambition. Neither has any kind of career plan. Every afternoon they play waste-bin basketball with wadded-up memos. One of them later recalls, “We were voted the two guys probably least likely to succeed.”
“These two young men are of interest to us now for only one reason: They are Jeffrey Immelt and Steven Ballmer, who before age 50 would become CEOs of two of the world’s most valuable corporations, General Electric and Microsoft. Contrary to what any reasonable person would have expected when they were new recruits, they reached the apex of corporate achievement.
Sunday, November 30, 2008
What? Talent?
American social commentator Eric Hoffer said that
The thing about people who lack talent is they expect things to happen easily.
Ini menjabarkan kenapa di kontes kontes idola banyak org tdk berbakat yg nekat ikutan yg akhirnya bikin kita geli sendiri,hehehe.
Dan juga terlihat bahwa sepakbola indonesia morat marit pembinaan dan prestasinya.udah ngerasa gak berbakat main bola ,jadinya pengen cepet dapet trophy.atau sebenarnya bakat itu gak pernah ada?
The thing about people who lack talent is they expect things to happen easily.
Ini menjabarkan kenapa di kontes kontes idola banyak org tdk berbakat yg nekat ikutan yg akhirnya bikin kita geli sendiri,hehehe.
Dan juga terlihat bahwa sepakbola indonesia morat marit pembinaan dan prestasinya.udah ngerasa gak berbakat main bola ,jadinya pengen cepet dapet trophy.atau sebenarnya bakat itu gak pernah ada?
Tuesday, November 25, 2008
Wednesday, November 12, 2008
TALENT IS NOTHING!
Ada 2 jenis salesman mnurut keith eades:eagle people and journey people. Eagle people adalah tipikal salesman yg berbakat,udah dari sononya jago jualan,jago cuap2.sdgkan si journey people adalah salesman yg tidak punya bakat dari sononya sbg tukang cuap2 namun dalam karirnya ia menjadi seorang salesman.seorang eagle karena merasa dirinya jago jualan cenderung punya gaya berjualan sendiri yg menurut mereka adalah bagus dijamannya.ini asset bagi saya,apalagi saya punya 2 orang eagle di kantor.awalnya prestasi si eagle mengagumkan, namun dalam perjalanan si eagle ini kurang menunjukkan growth dengan cara berjualan mereka sendiri yg bisa mengikis profitability perusahaan.
dikatakan oleh mr eades bahwa eagle people cenderung melakukan blunder,ini terjadi dengan ke2 orang eagle people di kantor saya.owner bilang "I don't mind losing money on my way,but not theirs".
Di kutub lain saya punya journey people.tipe ini lebih luwes untuk ditraining,dan bisa menjadi potensi besar menjadi champion asalkan diberikan metodologi dan training yg tepat guna.kira2 yg manakah champion?bila eagle tidak mau menyerap metodologi sales yg proven dan kekeh on his way,maka peluang blunder semakin besar.dan bila journey people bisa menyerap asupan training dan mengimplementasikan metodologi dgn baik,ia akan jauh lebih berhasil meningkatkan penjualan anda daripada si eagle people.
Contoh lain ada di sebuah dvd jepang yg saya tonton dahulu kala. Lupa judulnya,tapi sangat terekam pesannya.kisah ttg 2 sahabat di smu yg hobi bermain pingpong.satu orang digambarkan berbakat dari sononya main pingpong,jago bgt walaupun jarang latihan alias malas. Satu org lagi tidak punya skill setinggi temannya itu,namun rajin berlatih.
dalam beberapa sesi latihan seringkali si pemalas nan jago ini menang melawan si pekerja keras penuh semangat.walaupun kalah selalu, dia tetap berlatih disaat si prodigy tidur2an dan mabuk2an.
saatnya tiba pertandingan sesungguhnya antar pelajar smu di jepang.keduanya ikut serta,dan bertemu di final.tentu saja semua orang menjagokan si prodigy nan pemalas karena skill yg tinggi.hasil akhir?mirip cerita eagle vs journey. Sang prodigy bertekuk lutut oleh disiplin dan kematangan skill sang sahabat.journey people lah pemenangnya.latihan latihan dan latihan adalah kuncinya.jadilah apapun yang anda suka dan untuk itu anda terpaksa.lupakan bakat dan nasib.insya allah anda akan mencapai keberhasilan bahkan lebih berhasil dari mereka yg berbakat dab bernasib baik sekalipun.
dikatakan oleh mr eades bahwa eagle people cenderung melakukan blunder,ini terjadi dengan ke2 orang eagle people di kantor saya.owner bilang "I don't mind losing money on my way,but not theirs".
Di kutub lain saya punya journey people.tipe ini lebih luwes untuk ditraining,dan bisa menjadi potensi besar menjadi champion asalkan diberikan metodologi dan training yg tepat guna.kira2 yg manakah champion?bila eagle tidak mau menyerap metodologi sales yg proven dan kekeh on his way,maka peluang blunder semakin besar.dan bila journey people bisa menyerap asupan training dan mengimplementasikan metodologi dgn baik,ia akan jauh lebih berhasil meningkatkan penjualan anda daripada si eagle people.
Contoh lain ada di sebuah dvd jepang yg saya tonton dahulu kala. Lupa judulnya,tapi sangat terekam pesannya.kisah ttg 2 sahabat di smu yg hobi bermain pingpong.satu orang digambarkan berbakat dari sononya main pingpong,jago bgt walaupun jarang latihan alias malas. Satu org lagi tidak punya skill setinggi temannya itu,namun rajin berlatih.
dalam beberapa sesi latihan seringkali si pemalas nan jago ini menang melawan si pekerja keras penuh semangat.walaupun kalah selalu, dia tetap berlatih disaat si prodigy tidur2an dan mabuk2an.
saatnya tiba pertandingan sesungguhnya antar pelajar smu di jepang.keduanya ikut serta,dan bertemu di final.tentu saja semua orang menjagokan si prodigy nan pemalas karena skill yg tinggi.hasil akhir?mirip cerita eagle vs journey. Sang prodigy bertekuk lutut oleh disiplin dan kematangan skill sang sahabat.journey people lah pemenangnya.latihan latihan dan latihan adalah kuncinya.jadilah apapun yang anda suka dan untuk itu anda terpaksa.lupakan bakat dan nasib.insya allah anda akan mencapai keberhasilan bahkan lebih berhasil dari mereka yg berbakat dab bernasib baik sekalipun.
Subscribe to:
Posts (Atom)